Tak
heran jika kursus online dan konten-konten tutorial jumlahnya semakin banyak. Bahkan
berkali-kali lipat banyaknya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Demi mengisi
waktu luang atau menambah keterampilan baru, tak sedikit yang tertarik untuk
belajar melalui kursus daring dan tutorial-tutorial tersebut. Banyak yang
berhasil meningkatkan keterampilan bahkan penghasilan dari hasil belajar
sendiri. Namun, banyak juga yang gagal.
Nah,
dalam artikel ini akan kita kupas mengapa belajar sendiri bisa gagal, terutama
bagi pemula. Inilah kesalahan umum belajar secara mandiri yang wajib kamu
hindari.
Belajar Tanpa Niat
Pernah
nggak, kalian belajar sesuatu cuma karena iseng, pengen tahu, lagi gabut, atau
karena mumpung ada kursus gratis?
Biasanya,
setelah itu kursus yang diikuti juga nggak menghasilkan karya apa-apa. Paling
bagus cuma nambah pengetahuan dan waktu luang yang ada jadi terisi.
Supaya
di akhir pembelajaran atau bahkan selama proses belajar kamu bisa menghasilkan sesuatu,
milikilah niat yang strategis.
Maksudnya,
jangan hanya belajar hanya karena ingin belajar saja. Sebelum menentukan ingin
belajar apa, cobalah menata niat dulu. Misalnya, niat untuk bisa nambah
penghasilan dari keterampilan itu, ingin menaikkah nilai jual karya, atau ingin
naik pangkat di tempat kerja.
Sama
seperti beribadah shalat misalnya. Kalau niatnya cuma mau shalat aja, kemungkinan
besar kita jadi terjebak dengan ritual rutin yang begitu-begitu saja. Namun,
jika niatnya shalat karena ingin hati tenang, ingin bisa komunikasi sama Allah,
ingin dosanya diampuni, pasti perasaan selama menjalaninya berbeda dan hasilnya
juga berbeda.
Terjebak pada Alat
Biasanya
ini terjadi pada pemula yang mau belajar. Contohnya, ketika mau belajar
fotografi, belum apa-apa sudah bingung, bagusnya kamera DSLR apa mirrorless? Bagusnya merek Canon apa
Nikon? Lensa kit atau lensa beli sendiri? Atau ketika belajar bikin podcast sibuk mikir mau pakai mic clip
on atau mic kondenser? Mau
belajar menggambar, bingung mau beli drawing
pen, pensil, atau pen tablet sekalian. Mau belajar nge-blog, yang
dipusingkan masalah nggak punya laptop.
Akhirnya,
nggak jadi belajar karena kebanyakan nonton review perbandingan mana alat yang
terbaik atau menunda belajar karena merasa belum punya alatnya. Padahal cara
terbaik untuk belajar, apalagi sebagai pemula, ya pakai alat yang ada dulu.
Belajar
fotografi nggak harus ada kamera, bisa pakai smartphone. Belajar ngeblog atau
nulis online nggak harus punya laptop, bisa belajar di warnet dulu. Nanti
lama-lama kalau sudah menghasilkan uang dari mempraktikkan hasil belajar secara
mandiri, baru beli peralatan atau meningkatkan spesifikasi ke alat yang lebih
bagus.
Terlalu Banyak Tutorial, Praktek Nol
Terasa
nggak, ketika nonton tutorial kok sepertinya mudah, begitu ya? Dan itu nagih
banget. Selesai nonton tutorial ini, lanjut tutorial yang lain. Belum praktek,
tapi rasanya sudah bisa. Ya, memang nonton tutorial bisa menghasilkan ilusi
seperti itu.
Misalnya,
sedang belajar mendesain
kartu ucapan dari Studio 6062. Ketika menonton tampaknya
mudah, tetapi begitu video ditutup kemudian mencoba, barulah terasa kalau
sebenernya kita perlu latihan agar benar-benar bisa.
Belajar
apa pun, apa lagi keterampilan yang menuntut banyak latihan seperti menulis,
menggambar, memotret, dan mengedit video, tidak akan bisa kalau kamu hanya
mengoleksi tutorial, e-book, dan video-video rekaman dari kursus online yang kamu
ikuti.
Kuncinya
cuma satu, kurangi tutorial, perbanyak praktek, sampai paham dan lancar.
Terlalu Banyak Koleksi
Ini
masih ada kaitan dengan poin sebelumnya. Biasanya pemula ketika belajar
sesuatu, rajin banget beli buku-buku, CD, flasdisk
tutorial, atau beli membership
belajar online. Akan tetapi, semua cuma jadi koleksi, bukan untuk dipelajari.
Contohnya,
ketika belajar bahasa Inggris segala macam kamus, buku percakapan, buku latihan
grammar, dan buku kumpulan kosakata
dibeli, tetapi hanya dilihat-lihat sekilas lalu ditumpuk. Belajar motret rajin mengumpulkan
majalah, buku foto, sampai CD karya foto dari para fotografer ternama, tetapi tidak
pernah berlatih. Jika begitu, janganlah berharap hasil fotonya akan sebagus contoh
dalam koleksimu.
Belajar
secara mandiri memang memberikan kita kebebasan dalam hal waktu dan mencari
sumber materi. Namun, di sisi lain kita bagaikan berjalan di tengah belantara.
Apalagi belajarnya di internet, kita akan mudah sekali tergoda oleh iklan,
video yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran, bahkan hal menarik lain
untuk dipelajari.
Imam
Syafii pernah berkata, orang yang tidak mau merasakan lelah belajar, pasti akan
merasakan perihnya kebodohan.
Buat
saya, belajar memang pahit, tetapi lebih pahit lagi ketika belajarnya tidak
menghasilkan apa-apa karena melakukan kesalahan-kesalahan di atas.
Coba
renungkan lagi, kira-kira kenapa kamu mulai belajar sudah lama, tetapi
kemampuannya belum berkembang atau malahan koleksi tutorial saja yang
bertambah.
Semoga
kita semakin bijak lagi tentang strategi belajar. Belajar secara mandiri bisa
gratis, tetapi waktu, tenaga, listrik, dan napas yang kita habiskan sebenarnya
juga merupakan alat tukar yang nanti akan dimintai pertanggungjawaban di
akhirat. Setuju?

No comments: