recent posts

Mengulik Cara Belajar Bahasa Inggris Calon Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik

 

Seperti kata pepatah, “Banyak jalan menuju Roma”, dalam belajar bahasa Inggris juga banyak jalannya. Dalam artikel sebelumnya, sempat dibahas bahwa beda tujuan belajar, cara belajarnya pun berbeda.

Kali ini saya coba mengulik bagaimana cara belajar bahasa asing yang dilakukan oleh calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sektor domestik sebelum berangkat ke negara tujuan. Sebagaimana kita tahu, salah satu prosedur yang harus dijalani sebelum dinyatakan layak bekerja ialah dapat menggunakan bahasa negara tujuan untuk berkomunikasi sehari-hari.

Untuk calon PMI tujuan Malaysia biasanya tidak ada pendidikan bahasa secara khusus karena bahasa Malaysia dianggap sangat mirip dengan bahasa Indonesia sehingga mereka akan bisa dengan sendirinya. Ini berbeda dengan negara-negara tujuan lain seperti Singapura, Hongkong, dan Taiwan.

Calon PMI yang akan ke Singapura diwajibkan belajar bahasa Inggris sebagai bekal bekerja nantinya. Namun, yang akan dibahas di sini ialah bagaimana cara mereka belajar, mengingat sebagian besar mereka berpendidikan rendah bahkan ada yang tidak mengenyam pendidikan formal sama sekali.

Dari cerita seorang narasumber dan pengalaman tinggal bersama CPMI sektor domestik di sebuah rumah (yang biasa disebut penampungan), tulisan ini dibuat. Baca sampai habis ya.

Tidak Harus Bisa Menulis Tetapi Wajib Bisa Ngomong

Pelatihan bahasa asing untuk CPMI sektor domestik diberikan sebagai bekal memahami lingkungan kerja, berkomunikasi (terutama memahami instruksi majikan), dan mahir mengoperasikan peralatan rumah tangga.

Jadi, cara tutor mengajar mereka juga tidak seperti bagaimana kita belajar di sekolah. Di sini peserta tidak harus bisa menuliskan ejaannya dengan benar. Asalkan pengucapannya sudah benar, dan nyambung ketika diajak berbicara, itu sudah cukup.

Kosakata yang diberikan pun tidak jauh-jauh dari tugas mereka nantinya. Mulai dari nama-nama sayuran, buah-buahan, bumbu dapur, hingga nama-nama benda-benda yang ada di rumah. Tak lupa belajar tentang kata sambung dan kata kerja berkaitan tugas nantinya seperti menyapu, mengelap, mencuci, juga cara memperkenalkan diri serta persiapan wawancara dengan calon majikan.

Dalam sehari, ada target berapa kosakata yang harus dihafal. Mereka pun mencatatnya sesuai kreativitas masing-masing asalkan dapat mengingat pengucapan dan artinya. Terkesan mudah? Eits jangan anggap enteng dulu, baca kelanjutannya ya.

Belajar Bahasa Inggris di Tengah Tekanan

Sebagai calon pekerja, tentu tak ada yang bercita-cita tinggal di asrama atau penampungan dengan niat untuk belajar. Semuanya pasti ingin cepat diberangkatkan ke negara tujuan, bekerja, dan menerima gaji untuk menghidupi keluarga.

Akan tetapi, sebelum keinginan bergaji dollar tercapai, mereka harus menguasai bahasa Inggris sesuai standar yang ditentukan. Di tengah keinginan cepat berangkat bekerja, usia tak lagi muda yang membuat daya ingat tak setajam dulu, mereka harus berjuang sampai lulus. Maka, hafalan kosakata dan latihan berbicara adalah makanan sehari-hari yang tak boleh dilewatkan meskipun kadang sudah muak.

Tak jarang, hal ini menjadi sumber stres tersendiri, apalagi bagi yang hanya berbekal kemampuan baca tulis sekadarnya, sedang memiliki masalah pribadi, atau belum dapat beradaptasi dengan kondisi asrama.

Lantaran kemauan kuat untuk sukses, mereka pun terus berusaha hingga mampu melewati tes bahasa, lulus wawancara dengan calon majikan, dan terbang ke negara tujuan.

Bagaimana dengan yang gagal? Pastinya akan mengulang belajar hingga lulus. Yang menyerah di tengah jalan dan membatalkan proses ataupun pindah negara tujuan juga ada, meski denda taruhannya.

Selagi Ada Kesempatan, Belajarlah

Kesimpulannya, bisa dibilang belajar bahasa Inggris di pelatihan seperti penentuan nasib bagi mereka. Tidak bisa bahasa Inggris otomatis tidak jadi berangkat, tidak jadi kerja, tidak jadi dapat gaji banyak, tidak jadi menyekolahkan anak, tidak jadi membangun rumah.

Karena bayangan seperti inilah keterbatasan dan berbagai tekanan tak menyurutkan usaha untuk belajar. Bahkan, tak jarang mereka meminta keluarga menggelar doa bersama atau minta doa dari sesepuh di kampung supaya segera bisa menamatkan pelatihan dan langsung terbang ke negara tujuan.

Nah, hasil mengulik di atas semoga bisa menjadi motivasi untuk kamu yang sudah belajar bahasa Inggris bertahun-tahun tetapi belum bisa menggunakannya. Juga untuk kamu yang sudah dikelilingi berbagai fasilitas belajar yang nyaman dan memadai tetapi tidak serius belajar. Cobalah temukan dorongan supaya kamu tetap mau belajar, mau praktek, dan mau mengamalkan apa yang sudah kamu bisa.

 



Mengulik Cara Belajar Bahasa Inggris Calon Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik Mengulik Cara Belajar Bahasa Inggris Calon Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik Reviewed by Tyas Maulita on March 24, 2021 Rating: 5

No comments:

Panduan Lengkap Wisuda di Kampus UT Pusat Pondok Cabe

  Mendapat undangan wisuda di Universitas Terbuka (UT) Pusat adalah kebanggaan tentunya merupakan kebanggaan tersendiri. Pasalnya, tidak sem...

Powered by Blogger.