Pemandangan Laut Dari Puncak Bukit |
Hutan Rekreasi Tanjung Tuan tempat Bukit Batu Putih yang kami tuju, berada di Port Dickson, Negeri Sembilan. Dalam situasi lalu lintas normal, perjalanan ke sana dari Bangi tak sampai satu jam. Kami merapat di R&R Nilai untuk melaksanakan shalat subuh dan sarapan. Mie goreng, maggie goreng, teh tarik dan es teh dikongsi berlima untuk mengalas perut.
Perjalanan pun kami teruskan diiringi lagu-lagu dari radio, canda tawa, cerita, dan aksi nge-vlog Gee di setiap kesempatan.
Sekitar pukul 7.00 kami telah memasuki kawasan Port Dickson, tinggal mencari jalan untuk menuju Tanjung Tuan. Waze dan sign board jadi panduan, sesuai petunjuk salah seorang netizen yang sudah lebih dulu pamer foto selfie di atas bukit.
Sampai mobil yang kami naiki hampir keluar dari kawasan Port Dickson, kami tak menemukan simpang yang dimaksud. Akhirnya kami menepi dan bertanya arah kepada seorang penjual nasi lemak di pinggir jalan. Rupanya kami kebablasan cukup jauh.
Setelah berbalik arah, kami temukan juga jalan masuk ke Hutan Rekreasi. Ternyata ada sign board di sebelah kem tentara yang tak terlihat bacaannya dari arah berlawanan.
Lokasi Hutan Rekreasi Tanjung Tuan berada di sebelah Ilham Resort, Port Dickson. Untuk masuk ke hutan, dikenakan tiket seharga RM 1 seorang. Sekitar pukul 7.30, kami memasuki kawasan hutan setelah bersiap dan pemanasan singkat. Ini merupakan trip hiking pertama kami, jadi masih betul-betul buta dengan jalur yang akan dilewati.
Beruntung kami bertemu seorang pemandu, uncle Ho dan tamunya, Fred dari Pennsylvania. Kami pun minta izin mengikuti mereka. Disusul seorang pendaki solo yang sudah berpengalaman menerokai bukit, Rohaya yang mesra dipanggil kak Aya yang bersetuju membawa kami ke bukit Batu Putih. Rombongan lain sebanyak lima orang juga turut menyertai kami. Kekhawatiran hilang di hutan pun lenyap.
Track Memanjat Batu |
Setelah itu, barulah tantangan yang sebenarnya menunggu kami. Bebatuan kapur setinggi kira-kira 300 mdpl tegak berdiri hampir 80 derajat, yang dinamakan bukit Batu Putih. Mau tak mau, untuk mencapai puncak kami harus memanjat dinding batu. Bagi yang sudah berpengalaman, ini masih lumayan mudah. Sebab batu yang dipanjat sangat kokoh, sehingga cukup mudah mencari pijakan. Tidak sesulit bukit Tabur East yang rawan batu dan tanah gugur.
Sampai puncak bukit, barulah terasa buah dari perjuangan menaklukkan ngantuk, rasa takut memanjat, dan lelah di perjalanan.
Pemandangan langit, laut, pantai, dan panorama kota di kejauhan membayar semua pengorbanan.
Puas berehat dan foto sebanyak-banyaknya kami memutuskan untuk turun. Menurut pengalaman beberapa kali kehujanan di puncak bukit, perubahan cuaca ditandai awan tebal dan kawanan burung yang terbang tak beraturan menuju satu tempat.
Di bawah bukit, kami berpisah dengan Fred dan uncle Ho. Lantas melanjutkan perjalanan ke rumah api (mercusuar) Cape Rachado.
Cape Rachado Firehouse |
Sekitar pukul 9.30, kami sampai di tempat parkir, bersamaan air mulai mencurah ke bumi.
Sebelum berpisah dengan kak Aya, kami sempat minum sambil ngobrol di sebuah kedai mamak. Sambil bertukar foto, menanti hujan agak reda.
Kemudian kak Aya berpamitan, sementara kami berlima melanjutkan sesi foto-foto sebagai kenangan di Teluk Kemang dan Pulau Burung.
Pendakian Singkat ke Batu Putih
Reviewed by Tyas Maulita
on
November 17, 2017
Rating:
No comments: