Liburan santai memang selalu identik dengan pantai. Mungkin inilah mengapa kata anak muda sekarang, santai kaya di pantai selow kaya di pulau. Apalagi bagi orang dataran tinggi seperti saya, pantai adalah sesuatu yang pantas dirindukan karena jarang sekali bertemu.
Setelah sepekan ber-wikipedia dan ber-blogwalking, akhirnya saya putuskan melakukan day trip ke Teluk Kemang. Alasannya, selain terdekat dengan Bangi, tempat tinggal saya, lokasi ini dapat dicapai dengan transportasi umum. Meski dengan susah payah dan penuh kesabaran. Tapi sebanding lah dengan kepuasan yang didapat.
Teluk Kemang terletak di Port
Dickson, Negeri Sembilan, 90 km dari ibukota Kuala Lumpur atau 32 km dari Seremban, ibukotanya Negeri Sembilan. Port Dickson memang terkenal dengan pantai-pantai peranginannya yang berombak tenang dan berpasir putih. Nama Port Dickson sendiri diambil dari nama seorang British pada masa kolonial yaitu John Frederick Dickson.
Akses menuju tempat ini dapat
dilalui dengan menggunakan KTM (komuter) sampai station Seremban. Dari Seremban
kita bisa berjalan kaki melewati jalan setapak beratap yang menghubungkan station
komuter dengan terminal bus (Terminal One Seremban).
Kemudian lanjut naik bus jurusan
Port Dickson di lorong no 18. Ongkos naik bus ini cukup RM 4.00 saja per orang.
KTM komuter menuju Seremban. |
Perjalanan Seremban – Port
Dickson memakan waktu kira-kira satu jam jika tidak ada aral melintang. Memasuki
pekan Port Dickson, bus bakal melewati perkampungan penduduk dimana sapi-sapi
boleh nyeberang jalan tanpa permisi. Monyet liar menampakkan diri di pinggir
jalan dan rumah-rumah kampung yang berbentuk panggung. Lantas bus berhenti di
terminal Port Dickson. Dari sini, kita naik bus jurusan ke Batu 4, Telok
Kemang, dan Pasir Panjang. Tarif bus ini adalah RM 2.00.
Sepanjang kawasan pantai
peranginan, mulai dari Bagan Pinang, pantai Saujana, hingga teluk Kemang, berdiri
puluhan resort dengan berbagai tipe dan fasilitas yang ditawarkan. Tak
ketinggalan restoran seafood dan jeti tempat memancing. Selama berada di dalam bus, saya terperangah menikmati view pantai di kejauhan, sambil diiringi lagu klasik hari raya. Masih terngiang hingga kini di telinga (tapi lupa liriknya).
Sempat terlepas sejauh satu kilometer dari tempat seharusnya saya turun. Tapi, beruntung pak sopir yang baik menjelaskan tempat di mana seharusnya saya berada. Tak lama kemudian, datang bus yang berlawanan arah dan mengantar saya ke tempat tujuan. Untuk memudahkan next traveller yang membaca thread ini, kalian bisa turun di depan Sekolah Kebangsaan Teluk Kemang di sisi kiri jalan (di seberang jalan kelihatan tenda-tenda dengan aneka dagangan seperti baju dan pelampung warna-warni).
Bus Ke Port Dickson di Terminal One |
Yes! setelah mengarungi lebih dari tiga jam perjalanan (termasuk tersesat, menunggu bus dan cari jalan), finally.. ketemu sama pantai, pasir putih, air laut! Dan jingkrak-jingkrak norak seperti baru mendarat ke bulan. Inilah kebahagiaan yang hanya bisa dirasakan seorang lone ranger yang nekat traveling sendiri di negara orang.
Memandangkan sampai di sana sudah pukul 12.00 pm, cuaca sedang panas-panasnya dan foto yang dijepret bakalan bleach out warnanya, jadi saya jalan kaki saja sepanjang pantai. Panas-panasan sambil sesekali selfie dengan mata menyipit, menjepret debur ombak, pantai dan mengamati tingkah para wisatawan. Hingga seorang penyewa peralatan olahraga air menyapa. Akhirnya saya memutuskan untuk menyewa jetski. Harga yang ditawarkan adalah RM 120.00 untuk berputar-putar di kawasan tersebut. Sambil menunggu giliran, kami sempat ngobrol, main gitar (gatal dah lihat ada gitar nganggur) dan sempat disuruh jaga stand nya. Pria yang biasa dipanggil Abang Dan itu kemudian mematok harga RM 30.00 untuk saya menggunakan jetski-nya.
![]() |
Cape Rachado Lighthouse |
Berkeliling dengan jetski, kita dapat melihat panorama sepanjang pantai tempat nelayan menebar jala, pantai baru dan rumah api (lighthouse). Di tengah laut yang tenang cobalah tekan gas hingga kecepatan mendekati maksimal sambil berteriak melepas kesesakan di hati. Rasakan gulungan ombak yang membuat jetski seakan melompat-lompat, hembusan angin laut yang memeluk hangat dan percikan air asin di wajahmu. Seru... sekali, tapi jika kamu mengendarai sendirian pastikan jangan kebablasan dan ikutlah kesepakatan soal durasi.
![]() |
Jetski di perairan Teluk Kemang. |
Puas bermain, saya pun menuju toilet, mengganti celana yang basah, lantas ke surau dan lastly makan siang di warung. Ternyata harga makanan di sini standar, layaknya di sekitar asrama saya. Terakhir sebelum pulang, puas-puasin selfie dulu, kemudian membeli beberapa souvenir untuk kenang-kenangan.
Pukul 4.30 pm, saya kembali bertolak ke Port Dickson. Sore itu hanya saya seorang penumpang bus Cityliner merah itu. Wajarlah, ketika itu weekday dan orang-orang sudah banyak yang kembali bekerja. Masih dengan rute yang sama, Port Dickson - Seremban - UKM tapi dengan waktu lebih cepat karena tidak terlalu lama menunggu dan bertanya sana-sini.
Sebelum adzan maghrib saya sudah kembali berada di asrama sambil memikirkan lain kali coba mengeksplorasi tempat yang baru.
Souvenir kaos dari Teluk Kemang |
Day Trip ke Teluk Kemang
Reviewed by Tyas Maulita
on
July 26, 2015
Rating:

Mba Yas... saya pengin kesini ^^
ReplyDeleteAsyiknya kalo rame-rame Em.. sendiri juga asyik tapi kadang mati gaya juga. Perjalanannya lumayan panjang, apalagi kalo nge-bus dari KL. Bisa dicoba!
DeleteBanyak info yang didapat. Terimakasih, 😊😊😊
ReplyDelete