recent posts

5 Tahap Respons Emosional Terhadap Sebuah Kehilangan



Tidak selamanya perputaran waktu berjalan sesuai keinginan. Tidak selalu rencana indah yang dirangkai menjadi kenyataan. Ibarat istana pasir yang tengah dibangun hancur diterjang ombak.

Demi membagi kekecewaan yang nggak enak ditelan sendiri, kali ini TKI mau ngomongin 5 tahap respon emosional yang dilewati ketika kamu merasa kehilangan, sedih atau kecewa hingga sampai tahap move on. Kenali, pahami, dan tolonglah dirimu jika sedang berada pada fase ini.

Kubler-Ross (1969) menguraikan 5 tahap tersebut yaitu;
Denial (Penolakan)
Pada tahap awal kamu mengalami peristiwa yang membuat sedih atau kecewa, kamu menganggap peristiwa itu tak terjadi. Kamu menolak kenyataan bahwa kamu telah dilukai dan merasa itu semua hanya mimpi.

Anger (Kemarahan) Pada stage ini, kamu mulai sadar bahwa peristiwa yang terjadi adalah nyata.
Kamu mencari pelampiasan atas ketakutan dan kemarahan dengan ekspresi verbal atau fisik pada orang lain atau benda. Di tahap ini biasanya kalau kamu cewek, palingan nangis sampai mata bengkak. Kalau TKI, biasanya langsung cari samsak.
Dan kamu mulai menyalahkan keadaan, marah pada orang lain, atau diri sendiri. Bahkan, yang terburuk ialah menyalahkan Tuhan.

Bargaining (tawar menawar) Pada tahap ini, kamu mulai menawar, "Seandainya hal itu tak terjadi pada saya.. " "Kalau saja tidak berkata seperti itu padanya.."
Ketika rasa tak berdaya dan nggak tau harus gimana menjadi semakin dalam, ketika itulah kamu mengalami fase depresi. Di fase ini, biasanya kamu malas berpikir, malas bersosialisasi, dan lebih memilih sendirian.
Di fase ini, marahmu telah mereda, berganti menjadi penyesalan dan rasa tidak berdaya.

Depression (Depresi) Di tahap ini, kamu ngerasa sedih banget, nggak berdaya, tertekan hingga kadang-kadang ngerasa udah capek hidup. Kondisi ini bisa diikuti dengan menurunnya kondisi fisik, sakit yang nggak jelas dimananya sampai dokter saja gagal paham. Jika sudah sampai tahap ini, sebaiknya kamu mencari dukungan, semangat dan motivasi agar mampu bangkit kembali. 
Acceptance (Penerimaan)
Akhirnya, setelah melewati penolakan, kemarahan, tawar menawar dan depresi, kamu mulai menerima kenyataan. Karena kamu mulai lelah dengan semuanya. Mulai merasa tidak berdaya, dan sadar bahwa kamu ialah makhluk kecil yang lemah di dalam semesta yang membentang ini.
Bukan berarti telah sembuh sepenuhnya dari luka. Melainkan terbiasa. Di tahap inilah, kamu berdamai dengan yang namanya takdir. Kamu pun mencoba memahami kenapa mesti dipertemukan lantas dipisahkan, kenapa ini dan kenapa itu.


Tahap-tahap di atas bisa saja terjadi tanpa berurutan. Dapat terbolak-balik dan berulang juga tidak belangsung dalam tempo yang sama. Tidak semua orang juga mengalami 5 fase emosi ini. Bergantung pada kondisi mental, rasional, dan emosional seseorang. Jika kamu seorang yang memiliki pikiran positif, pastinya kondisi ini tak akan berlangsung lama. Malah kamu akan jadi lebih kuat secara psikis ketika menghadapi penderitaan yang hampir sama di masa depan. Kamu juga akan berpikir bahwa segala yang kamu alami ada hikmahnya. Seperti kata pepatah bad luck, good luck, who knows?

Akhirnya, dengan sebuah pemahaman atas kuasa-Nya membolak-balikkan hati, dan segala sesuatu ialah milikNya untuk diambil kembali, kamu tak perlu melewati fase emosional yang menyesakkan itu berlama-lama.


Sesungguhnya kepedihanmu akan penolakan-Nya itu terjadi karena tidak ada pemahamanmu tentang Allah di dalamnya. Ketika Dia telah membukakan pemahaman kepadamu akan arti penolakan-Nya, maka berubahlah penolakan itu menjadi anugerah. (Ibn ‘Athaillah)



Dan apa jua yang menimpa kamu dari sesuatu kesusahan (atau bala bencana), maka ia adalah disebabkan apa yang kamulakukan (dari perbuatan-perbuatan yang salah dan berdosa) dan (dalam pada itu) Allah memaafkan sebahagian besar dari dosa-dosa kamu. (AsSyura : 30)


Sumber:
http://www.yaminsetiawan.com/cgi-bin/click.pl?id=tulisan19&url=/tulisan/tulisan19.html
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/418-artikel-soft-competency/20585-perjalanan-emosi-untuk-move-on

5 Tahap Respons Emosional Terhadap Sebuah Kehilangan 5 Tahap Respons Emosional Terhadap Sebuah Kehilangan Reviewed by Tyas Maulita on November 18, 2015 Rating: 5

2 comments:

  1. Dari Ke 5 tahap respon yang tertulis diatas ini, kok gak ada yang sesuai ama diri saya ketika saya merasa kehilangan.

    *# kehilangan mimpi Indah gara-gara kaget tidur di Kongsi atap nya bocor semua :-D

    ReplyDelete
  2. Ada-ada saja mas, mungkin lebih tepatnya, mengalami kejadian buruk yang sangat menguras emosi, tenaga, pikiran dan perasaan serta kelenjar air mata. Wuiiihhhh

    ReplyDelete

Panduan Lengkap Wisuda di Kampus UT Pusat Pondok Cabe

  Mendapat undangan wisuda di Universitas Terbuka (UT) Pusat adalah kebanggaan tentunya merupakan kebanggaan tersendiri. Pasalnya, tidak sem...

Powered by Blogger.