recent posts

Mengupas Rahasia Menulis Buku Bersama Mas Hus

Mas Hus sedang menyampaikan materi
Beberapa mahasiswa, guru, dosen, dan ibu rumah tangga pecinta literasi di Malaysia mengikuti pelatihan menulis buku, Minggu, 4 September 2016 lalu. Kegiatan bernuansa silaturahmi yang difasilitasi oleh ibu Rita Audriyanti ini menghadirkan M. Husnaini sebagai pemateri. Sosok penulis yang telah menghasilkan buku Allah pun Tertawa Melihat Kita ini juga berpengalaman menyunting buku. Aktif menulis di media massa dan memotori gerakan menulis buku dalam komunitas Sahabat Pena Nusantara.

Kumpul-kumpul pecinta literasi tidak sah tanpa lapak buku.
Sekitar 15 orang peserta yang hadir mendengarkan paparan beliau diselingi diskusi ringan. Sejak dimulainya acara dari pukul 10.00 waktu setempat hingga usai pada pukul 6.00 sore, banyak sekali tips dan trik serta pencerahan yang diberikan penulis asal Lamongan ini. Bahkan hingga jeda waktu makan siang ala di rumah sendiri, masih juga diwarnai diskusi literasi di sela-sela ramah tamah peserta.
Praktek menulis dengan kata kunci.

Diantaranya tips menulis dengan mudah, tips agar tulisan enak dibaca, memupuk komitmen menulis, teknik edit naskah dan penyuntingan, serta memilih jenis penerbitan buku. Namun, yang menjadi pencerahan bagi TKI justu beberapa salah kaprah tentang menulis yang dipaparkan oleh pria yang akrab disapa mas Hus ini.

Buat apa menulis, sudah banyak yang membahas?
Seperti halnya pedagang bakso yang akan tetap berjualan bakso meski penjual bakso sudah banyak. Dan akan lahir pula pedagang-pedagang bakso berikutnya. Dalam menulis, kasus ini tak jauh berbeda. Tiap tulisan yang dihasilkan oleh orang yang berbeda akan lain hasilnya. Tentu karena pengalaman, sudut pandang dan latar belakang yang tidak sama.

Yang lebih pinter banyak, karya yang lebih bagus juga banyak..
Ada beberapa alas an orang menulis. Jika memiliki kepakaran yang memadai,
1.      Mengumpulkan suatu ilmu
2.      Memberikan koreksi & penjelasan karya yang sudah ada
3.      Menyaring dan memilah buku2 lain
4.      Menjelaskan sesuatu
5.      Melengkapi kekurangan suatu karya
6.      Mempublikasikan hal baru.

Tulisan saya sudah terpublikasi di blog dan sosial media, buat apa menulis buku?
Blog dan buku memiliki segmen pembaca sendiri. Seperti halnya lapak jualan online dan penjual barang di toko. Keduanya memiliki pasaran masing-masing. Jadi, tidak masalah jika tulisan di sosial media atau blog dikumpulkan kemudian dikemas dalam bentuk buku.

Tulisan saya jelek, Nggak enak dibaca.
Sejelek-jeleknya tulisan tetap ada yang membaca. Dan tulisan tidak akan ada jika tidak ditulis. Dengan latihan, tulisan akan semakin baik. Beberapa trik agar tulisan enak dibaca;
1.      Tulis apa yang anda tahu
2.      Tulis dengan kalimat sederhana
3.      Buat kalimat yang pendek
4.      Hindari pengulangan
5.      Gunakan bahasa yang ringan,
6.      Gunakan informasi berupa what, where, when & who sebagai pelengkap.
7.      Ceritakan dari sudut pandang yang berbeda (fokus pada why dan how)
8.      Tulis versi anda sendiri
9.      Rasional dan logis
10.  Tidak berlebihan
11.  Biarkan pembaca menyimpulkan sendiri

Menulis itu kan kerjaan penulis
Meskipun tidak berminat menjadi penulis full time, Anda akan tetap mendapat manfaat dari kebiasaan menulis secara rutin, seperti:

1.      Mempunyai cara berpikir yang runut
2.      Mudah menyaring informasi
3.      Mudah menyampaikan gagasan
4.      Mendalam dalam menganalisis masalah

Menulis itu susah..
Memang, menulis itu susah. Maka dari itu kita perlu belajar menulis dan melatih keterampilan itu setiap hari. Ada beberapa kaidah yang bisa digunakan;
1.      Tentukan tema yang akan ditulis.
2.      Temukan kata kunci yang berkaitan dengan tema.
3.      Tulis hingga rampung.
4.      Edit setelah selesai menulis, bukan ketika menulis.

Membuat buku itu impossible, sebab saya bukan penulis.
Ya jelas imposibel, lha menulis saja belum..

Gelak tawa peserta pun pecah seiring gerimis di luar. Beberapa peserta yang mengantuk terlihat segar kembali sambil berbisik sesame mereka.

“Oh iya ya, yuk kapan kita bikin buku bareng..”
Belajar sambil silaturahmi, "Rendangnya enak Bu.."

Pelatihan menulis itu, tak berhenti sampai di situ saja. Mas Hus memberikan PR bagi peserta setelah diskusi hangat tentang keunikan orang Indonesia di mata masyarakat lokal. Tiap peserta diwajibkan menulis pengalamannya yang kemudian akan dirangkum dalam sebuah antologi.

Kegiatan diakhiri dengan disahkannya para peserta menjadi komunitas Sahabat Pena Nusantara (SPN) Malaysia yang merupakan cabang dari SPN di Indonesia yang diketuai oleh mas Hus sendiri.

Kredit Foto : Dok. Ibu Rita Audriyanti



Mengupas Rahasia Menulis Buku Bersama Mas Hus Mengupas Rahasia Menulis Buku Bersama Mas Hus Reviewed by Tyas Maulita on September 07, 2016 Rating: 5

8 comments:

  1. Woww, keren deh postingan mbak Tias.
    Untuk bisa jadi penulis, memang harus berlatih menulis sesering mungkin. Postingan ini jadi suntikan semangat buatku :-)
    Salam kenal ya mbak

    #peserta ODOP batch 3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali, terimakasih sudah berkunjung..

      Delete
  2. Woww, keren deh postingan mbak Tias.
    Untuk bisa jadi penulis, memang harus berlatih menulis sesering mungkin. Postingan ini jadi suntikan semangat buatku :-)
    Salam kenal ya mbak

    #peserta ODOP batch 3

    ReplyDelete
  3. Ih udah keren ini postingannya mbak. Terima kasih tips-tipsnya. Bermanfaat sekali.

    ReplyDelete

Panduan Lengkap Wisuda di Kampus UT Pusat Pondok Cabe

  Mendapat undangan wisuda di Universitas Terbuka (UT) Pusat adalah kebanggaan tentunya merupakan kebanggaan tersendiri. Pasalnya, tidak sem...

Powered by Blogger.